LAPORAN
OBSERVASI LINGKUNGAN
Tema:
Perdagangan
dan Pengolahan Barang Bekas
A.
Rasional
Makhluk hidup khususnya manusia dalam melakukan aktifitas
sehari-hari pasti tidak terlepas dari sampah. Sampah yang yang dihasilkan oleh
manusia dapat berupa sisa makanan, kardus bekas, plastik kemasan, kaleng
plasting dan tembaga serta sampah rumah tangga lainnya.
Sampah dan barang-barang yang sudah tidak terpakai sering
kali di buang begitu saja karena dianggap tidak memiliki nilai guna lagi.
Sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga yang dibuang begitu saja bisa
terurai oleh organisme pengurai walaupun menimbulkan bau. Jika sampah organik
tersebut diberi perlakuan yakni diolah untuk dijadikan pupuk organik maka
sampah organik tersebut memiliki nilai guna yang ekonomis.
Lalu bagaimana dengan sampah anorganik atau sampah yang
tidak mudah membusuk? Tentu saja jika dibiarkan atau dibuang begitu saja sampai
menggunung maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang sangat mengganggu
kesehatan makhluk hidup.
Kebanyakan orang lebih sering memusnahkan sampah
anorganik yang berbahan kertas dan plastik dengan cara dibakar. Namun cara
tersebut tidak melahirkan solusi, melainkan menyumbangkan masalah baru yakni polusi
udara.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan melakukan kegiatan daur ulang. Oleh karena itu, obeserver
melakukan observasi lingkungan untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan
barang bekas yang berada tidak jauh di daerah tempat tinggal penulis. Berikut
adalah akan dijabarkan uraian hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer.
B.
Tujuan
Tujuan observasi lingkungan ini adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui jenis barang bekas apa saja yang dapat
di daur ulang
- Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan barang bekas
(sampah anorganik) menjadi barang bernilai ekonomi.
C.
Waktu dan Tempat
Observasi
lingkungan Perdagangan dan Pengolahan Barang Bekas PD. Sumber Prima milik H. Sugiman ini beralamat
di Kp. Bengkok RT. 08 RW. 01 Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Jawa Barat hari Jumat tanggal 08 Juni 2012 pukul 13.30-15.30
D.
Observer
Obeserver dalam kegiatan observasi ini adalah Rian Puspa
Sari NIM 1003328 Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, dibantu oleh Bapak
Sukarman dan Bapak H. Ahmad sebagai menejer di PD. Sumber Prima
E.
Hasil Obeservasi
Hasil observasi lingkungan Perdagangan dan Pengolahan
Barang Bekas PD. Sumber Prima ini adalah
sebagai berikut.
PD. Sumber Prima ini berdiri sejak tahun 1993 yang
didirikan oleh Bapak H. Sugiman sebagai pemilik perusahan ini. Usaha Bapak H.
Sugiman ini telah terdaftar dan miliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan
Surat izin Undang-Undang Gangguan (HO) / Surat Izin Tempat Usaha (SITU). PD.
Sumber Prima memiliki pegawai sebanyak dua puluh empat
orang yang semuanya merupakan pegawai laki-laki yang berdomisili di derah
sekitar lokasi PD. Sumber Prima. Data ini diperoleh sampai saat terakhir
observer malakukan observasi di PD Sumber Prima. Jumlah pegawai tidak selalu
tetap dalam setiap bulannya. Pegawai tetap hanya ditempati oleh manejer dan
teknisi PD. Sumber Prima. Adapun barang yang diperjualbelikan dan diolah di
perusahaan ini adalah sebagai berikut.
A.
Sampah Plastik
Sampah
plastik yang diperjualbelikan oleh PD. Sumber Prima ini terdiri dari berbagai jenis
plastik, yaitu plastik halus dan plastik keras yang berasal dari kantong
plastik, plastik kemasan, ember bekas, botol dan cup minuman, kompan bekas, galon,
mainan plastik bekas, tali plastik/rafia, tali fiber serta berbagai jenis
plastik bekas lainnya.
Sampah
plastik ini di peroleh dari hasil membeli barang baik dari perorangan maupun
dari lapak-lapak kecil pengepul barang bekas. Jika pembeli pada umunya
mendatangi penjual untuk memperoleh barang yang diinginkan, lain halnya denga PD.
Sumber Prima ini, justru penjualah yang mendatangi PD. Sumber Prima dan harga
ditentukan PD. Sumber Prima.
PD.
Sumber Prima membeli pasltik bekas tersebut dengan harga Rp 3.500,00/Kg. Namun,
jika keadaan plastik basah, maka harga yang ditawarkan akan dikurangi 20% per Kg.
Sewaktu-sewaktu harga barang tersebut dapat berfluktuasi sesuai dengan musim
yang sedang berlangsung di masyarakat. Berikut adalah uraian proses pengolahan
sampah plastik.
1. Sampah-sampah plastik yang sudah dibeli dan terkumpul
kemudian dilakukan penyortiran dan pemisahan berdasrkan jenis plastik.
2. Sampah plastik dipisahkan sesuai dengan kelompoknya
yaitu, kantong plastik, tutup botol, cup air minum bening, cup air minum
berwarna, botol plastik, galon air minum, jerigen minyak, pot dan ember bekas,
tali rafia, tali fiber, plastik sisa potongan obat dan sampah plastik campuran.
3. Sampah yang sudah dipisahkan kemudian disortir lagi di
dalam tiap kelompoknya berdasarkan utuh tidaknya barang. Barang yang bentuknya
masih utuh dikemas dan disimpan, sedangkan barang yang bentuknya sudah tidak
utuh digabung denganberbagai jenis sampah plastik.
4. Sampah dicuci di dalam bak air yang memiliki kincir untuk
memutar dan mengaduk sampah dalam bak.
5.
Sampah yang sudah dicuci dimasukan ke dalam alat
penggilinganyang menggunakan bahan bakar solar bersamaan dengan air. Air
digunakan untuk mempermudah proses penggilingan dan pemisahan hasil gilingan.
Hasil gilingan akan akan tersaring dalam alat penyaringan dan air akan mengalir
bebas ke saluran air.
6.
Hasil gilingan ditiriskan hingga kering
7. Hasil gilingan kering yang sudah berbentuk
potongan-potongan kecil di kemas atau di pack ke dalam karung plastik.
8. Hasil gilingan kering dan sampah plastik utuh yang sudah
dikemas kemudian di tumpuk dan simpan untuk dijual ke perusahaan lain
B.
Sampah Barang Tambang
Pengolahan
sampah barang tambang hanya sampai pada tahap pemisahan dan penyortiran
kemudian pengemasan berdasarkan jenisnya untuk dijual ke perusahaan lain yang
lebih besar. Sampah barang tambang berasal dari sampah rumah tangga dan industri.
Sampah yang termasuk sampah barang tambang yaitu,
1. besi (paku, kaleng) yang dihargai sebesar Rp 3.000,00
untuk beli kualitas biasa dan Rp 4.000,00 untuk besi kualitas bagus.
2.
Alumunium (selot jendela, perabot dapur),
3.
Tembaga (perabot dapur, kawat bekas) dihargai sebesar Rp
50.000,00
4.
Kuningan.
C.
Kertas
Perlakukan yang diterima oleh sampah
kertas sama dengan yang diterima oleh sampah barang tambang. Kertas disortir
berdasarkan jenisnya. Sampah kertas yang biasa dikumpulkan adalah koran bekas,
kardus tebal dan kardus karton, dan beragam jenis kertas lain. Harga sampah
kertas adalah Rp 3.500 per Kg.
D.
Kaca
Dari
semua jenis sampah yang ada, sampah jenis kacalah yang memiliki harga beli
paling murah yaitu, Rp 250,00 per Kg. Sampah kaca berasal dari botol bekas dan
pecahan kaca. Pengolahan sampah kaca sama dengan pengolahan pada sampah barang
tambang dan sampah kertas.
Semua sampah yang
berada di PD. Sumber Prima di peroleh dari individu/ perorangan, dari
lapak-lapak kecil dan tempat industri. Harga yang sudah ditentukan seperti di
atas memang berlaku pada penjual dari lapak dan industri karena kondisi barang
relatif seragam. Namun, harga akan ditentukan sesuai kebijaksanaan menejer
perusahaan dikarenakan kondisi barang yang kurang baik.
Barang-barang hasil
pengepakan yang sudah terkumpul banyak akan dibeli oleh perusahaan lain dan
dibawa menggunakan truk pengangkut barang dua minggu sekali. Perusahaan yang
biasanya membeli barang-barang di PD. Sumber Prima ini berasal dari kota
Cianjur.
E.
Alternatif-Alternatif Solusi
Kegiatan pengolahan dan perdagangan sampah atau
barang-barang bekas yang dilakukan oleh PD. Sumber Prima telah memberikan
kontribusi yang cukup baik pada lingkungan alam dan masyarakat sekitar. Namun, usaha
yang dijalankan oleh PD. Sumber Prima akan lebih menigkat, sehat dan bermanfaat
jika dapat menjalankan alternatif-alternatif solusi yang obeserver usulkan
dalam uraian berikut.
1.
Dalam proses penggilingan sampah plastik menjadi
potongan-potongan kecil, mesin penggiling yang dihidupkan dengan bantuan genset
menghasilkan limbah sisa bahan bakar yang dibuang ke ligkungan persawahan tanpa
melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan pencemaran
lingkungan. Sebaiknya penggunaan genset ini diganti saja denga penggunaan
listrik. Mungkin ongkos produksi akan sedikit meningkat, tetapi pencemaran
lingkungan menjadi berkurang.
2.
Selain melakukan pemisahan, penyortiran dan pengepakan,
hal lain yang dapat dilakukan adalah mengolah barang-barang tersebut menjadi
produk kerajinan atau benda pakai yang bernilai ekonomi tinggi. Terdapat banyak
barang yang tersedia dan berpotensi menghasilkan produk komersil dan
berkualitas. Selain itu, kegiatan ini
dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dan mengurangi pengangguran karena
dapat memberikan pemasukan ekonomi kepada masyarakat sekitar.